
Purwokertokita.com – Pepaya callina merupakan jenis buah pepaya yang mudah kita jumpai di pasaran. Salah satu varietas pepaya hasil pemuliaan oleh tim Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) di Institut Pertanian Bogor ini, lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan pepaya california.
Sebutan pepaya california menjadikan banyak masyarakat terkecoh dengan mengira buah pepaya jenis ini adalah buah impor. Buahnya yang tebal dan rasanya yang enak menjadikan pepaya california digandrungi masyarakat Indonesia. Budidayanya pun terbilang mudah, hanya butuh lahan yang subur dan bisa ditanam di pekarangan atau halaman rumah.
Di Desa Glempang, Kecamatan Maos, Cilacap, terdapat kelompok tani budidaya pepaya california. Lasmin, salah satu petani mengungkapkan, menaman pepaya california dari bibit sampai berbuah butuh waktu kurang lebih 6 – 7 bulan.
“Pada umur 9 – 10 bulan buah pepaya california sudah mulai bisa dipanen, setelah panen pertama selanjutnya buah pepaya dapat dipanen dua kali seminggu,” ungkap Lasmin.
Baca : Tiga Kopi Arabika Banjarnegara yang Wajib Kamu Cicipi
Saat ini buah pepaya california dijual dengan harga 2500/kilogram dari petani, buah pepaya yang super bisa mencapai bobot dua kilogram lebih setiap buahnya. Seperti jenis buah lainnya, perbedaan harga jual pepaya california memiliki selisih harga yang cukup besar di kalangan petani dibandingkan dengan harga jual pedagang di pasaran.
Meski memiliki selisih harga yang lumayan besar, budidaya pepaya california tetap menguntungkan bagi petani. “Hasil buah yang melimpah dan waktu panen yang terus-menerus setiap dua kali seminggu, menjadikan banyak petani tertarik membudidayakannya,” tambah Lasmin.
Santo, petani lain di Desa Glempang, awalnya mengaku hanya meneruskan budidaya california milik orangtuanya, namun karena hasilnya yang lumayan, mantan buruh migran ini memilih mengembangkannya dengan menambah lahan lagi.
“Awalnya hanya meneruskan budidaya milik orangtua, karena sudah melihat hasilnya sekarang saya ikut mengembangkannya dengan menambah lahan lagi,” tutur Santo.
Kebutuhan pasar luar jawa akan buah pepaya california dinilai cukup tinggi, bahkan para petani di Desa Glempang juga menjual biji pepaya california yang dijadikan bibit ke luar jawa seperti Papua, Aceh dan Lombok.
Para petani di Desa Glempang kini sudah bisa menjual buah, biji dan bibit. Biji pepaya dijual dengan berbagai harga, ada yang satu bungkus kecil harga 40 ribu rupiah berisi sekitar 400 biji. Ada yang bungkus besar dengan harga 160 ribu rupiah berisi 1600 biji belum termasuk ongkos kirim.
Selain biji, para petani juga menjual bibit yang siap tanam, untuk bibit yang berumur 2 bulan, petani menjual Rp 1.500,- perbatang, ada juga bibit yang masih umur kurang lebih satu bulan dijual dengan harga Rp 1.000,- perbatang.
Lasmin adalah salah satu petani yang saat ini sedang menekuni pembibitan pepaya california, bahkan dia mengaku siap membeli buahnya kembali jika ada petani yang menanam dengan membeli bibit darinya.
“Beli bibit dari saya dan saya siap bayar buahnya, harga ya sama dengan yang lain, atau kalau punya lahan nanti saya kasih bibit, tapi nanti buahnya dijual kembali ke saya,” kata Lasmin.
Pepaya california sangat banyak manfaatnya untuk kesehatan, menambah nafsu makan, mengobati sakit maag, mencegah sariawan serta untuk memperlancar pencernaan. Di dalam pepaya california juga terdapat kandungan gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia, antara lain terdapat Vitamin A, Vitamin C, B1, kalori, hidrat arang, fosfor, zat besi, protein dan mineral.
Kebutuhan pasar yang cukup tinggi, membuat Lasmin dan rekan-rekanya sesama petani di Desa Glempang selalu kebanjiran order buah pepaya dari pihak-pihak rumah sakit di luar jawa.
“Pepaya California dapat bertahan seminggu lebih, jadi aman jika dikirim ke luar jawa,” pungkas Lasmin.
Septy Resty / Warga Maos, Cilacap