PURWOKERTOKITA.COM, PURBALINGGA – Gang Mayong Purbalingga mendadak riuh, Senin malam (16/9/2024). Iring-iringan mobil mewah perlahan memasuki pusat kuliner bersejarah di Purbalingga. Tak berselang lama, iring-iringan mobil itu berhenti di depan warung makan Lamongan. Turun seorang berbadan kekar menunggu pintu mobil terbuka. Dari balik pintu geser turun pria yang tak kalah kekar.
Dengan menebar senyum, pria itu melambaikan tangan pada pengunjung pusat kukiner Kya-kya Mayong. Pria itu tak lain ialah bakal calon Gubernur Jawa Tengah, Jenderal Purnawirawan TNI Andika Perkasa.
Andika dan rombongan didampingi pengurus DPC PDIP Purbalingga. Mereka kemudian menyapa warga dan menggratiskan pengunjung yang sedang bersantap malam di warung tenda itu.
Andika memesan bebek goreng lengkap dengan paket sambal dan lalabannya. Menurut penjual warung Lamongan, Andika menambah pesanan bebek goreng. Setidaknya tiga porsi bebek goreng tanpa nasi dihidangkan khusus untuk Andika.
“Katanya di sini kulinernya cukup populer, jadi kami ke sini,” ujar dia.
Andika mengakui kuliner yang disajikan warung Lamongan itu memang nikmat. Ia agak kaget ketika mencicip sambal Lamongan yang dikenal bercitarasa asin, namun kali ini ada nuansa manis.
Namun ketika dikonfirmasi ke penjualnya, cita rasa manis pada sambal merupakan variasi untuk menyesuaikan selera lidah warga Purbalingga.
Sebagai pelengkap, Andika memesan minuman jeruk peras tanpa gula. Jeruk peras yang dipakai ialah jeruk peras yang memang sudah manis, sehingga tanpa gula pun rasanya tak begitu masam.
Sementara sambal yang disajikan ada dua macam. Yang pertama sambal Lamongan yang dimodifikasi dengan menambahkan rasa manis dan uang kedua sambal mentah yang tentu lebih pedas.
“Satu paket bebek goreng tanpa nasi harganya Rp 25 ribu,” kata dia ketika ditanya harga bebek goreng di warungnya.
Dhea, pedagang warung Lamongan, mengaku senang atas kedatangan Andika. Ia mengatakan, warungnya memang menjadi langganan para pejabat. Ketua DPRD Purbalingga, Bambang Irawan, satu di antara pelanggan setianya. Selain itu juga ada Tasdi, Tongat dan sejumlah pejabat lain.
Kedatangan Andika ke warung tenda Lamongan mengesankan ia dekat dengan wong cilik sebagaimana keberpihakan yang diklaim partai pengusungnya, PDIP.
Sejak kedatangan hingga kepulangannya, warga terus mengantre berfoto dengan Andika. Ia pun melayani warga yang hendak berswafoto dengan senyum lebar. Andika datang, warga senang, pedagang pun tenang.***
