PURWOKERTOKITA.COM, PURBALINGGA – Enam pelukis Purbalingga dan satu dari Banyumas mengikuti pameran lukisan internasional bertajuk “Imlek Art International Exhibition” di Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma, Brebes. Pameran akan dimulai pada 23 Januari hingga 23 Februari 2021.
Pameran yang digelar untukmemperingati tahun baru Imlek ini diikuti tujuh negara yaitu Inggris, Meksiko, Amerika Selatan, Thailand, Myanmar, Malaysia, dan Indonesia. Sementara dari Indonesia, pelukis berasal dari berbagai kota seperti Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, Semarang, Wonosobo, Magelang, Solo, Banyumas dan Purbalingga sendiri.
“Bagi kami, pameran ini untuk memperkenalkan karya kepada masyarakat luas bahwa pelukis Purbalingga dan Banyumas Raya sangat produktif dan berpotensi,” kata Budi Setyawan yang juga koordinator komunitas Wongso Art dari Purbalingga saat berkunjung ke pameran Sabtu malam (13/2/2021).
Budi berharap masyarakat dari berbagai kalangan menyukai karya pelukis Purbalingga. Lebih jauh, ia berharap memiliki dan turut mengembangkan karya seni lukis tanah sir.
Para pelukis Purbalingga yang turut berpameran yaitu Budi Setyawan, Imam Karsono, Khadno Aprianto, Yuli Hartono, Sajiman Abdul Hadi, Hamdi. Dari Banyumas ada nama Mudjiono.
Penyelenggara pameran, Godod Sutejo mengatakan, pameran harus bisa mencari tempat yang beda. Menurutnya rest area ini sangat unik karena memiliki sejarah sebagai pabrik gula pada era kolonial.
“Di sini, orang bisa berhenti sebentar, makan, minum, dan menikmati karya seni yang kami sajikan,” ujar pelukis asal Yogyakarta ini.
Godod mengatakan, pameran lukisan di Rest Area Heritage Brebes ini yang ketiga kali. Sebelumnya ia pernah menggelar pameran pada momen Natal dan Tahun Baru lalu.
“Harapannya ini juga membangkitkan para seniman lukis di wilayah Jawa Tengah bagian barat,” ucapnya.
Ada sekitar 100 karya lukis dari 60-an pelukis yang terpampang rapi. Dari Indonesia, nama-nama pelukis kenamaan turut memajang karya, seperti Nasirun, Kartika Affandi, Klowor Wardiyon, Suwaji, VA Sudiro, dan lainnya.
Ketua Dewan Kesenian Purbalingga (DKP) Bowo Leksono mengatakan, keikutsertaan para pelukis asal Purbalingga dalam pameran internasional itu merupakan kesempatan baik untuk mengukur kualitas karya sekaligus mencari jam terbang.
“Teman-teman pelukis Purbalingga yang terus bangkit ini tentu membutuhkan pengalaman di luar Purbalingga sehingga butuh ajang pameran. Bila karyanya ternyata laku, ya itu bonus yang menggembirakan tentunya,” tutur Bowo.