Tiga Kopi Arabika Banjarnegara yang Wajib Kamu Cicipi

Lingkungan, Ragam631 Dilihat
Petani kopi arabika di Desa Ratamba, Pejawaran, Banjarnegara sedang memanen kopi arabika. (Dokumentasi PLUT UMKM Jawa Tengah).
Petani kopi arabika di Desa Ratamba, Pejawaran, Banjarnegara sedang memanen kopi arabika. (Dokumentasi PLUT K-UMKM Jawa Tengah).

Purwokertokita.com – Kopi merupakan minuman yang digemari banyak orang, hampir seluruh masyarakat dunia mengenal kopi. Bagi para penggemar kopi, mereka memiliki selera tersendiri pada jenis kopi yang ingin dinikmati.

Kopi yang paling banyak diproduksi oleh petani di Indonesia adalah jenis kopi arabika dan kopi robusta. Kopi arabika menghasilkan jenis kopi yang terbaik, tanaman kopi ini tumbuh di daerah dataran tinggi.

Di Banjarnegara, Jawa Tengah, ada tiga desa penghasil kopi arabika dengan kualitas yahuud yang wajib kamu cicipi.

1. Kopi Ratamba

Kopi Ratamba diproduksi oleh kelompok tani kopi Sido Mulyo di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara. Desa Ratamba terletak di ketinggian 1250 mdpl, di desa ini ada lebih dari 20 hektare kebun kopi arabika yang dikembangkan dari tahun 2012. Kopi Ratamba sudah pernah mengikuti Kontes Kopi Spesialti Indonesia (cupping contest) ke-7 tahun 2015 di Banyuwangi dan masuk peringkat 20 besar se Indonesia.

Saat ini kopi arabika dari desa Ratamba sudah mulai dipasarkan oleh kelompok tani Sido Mulyo dalam bentuk kopi gabah dan biji kopi kering. Sebagian besar pembeli kopi arabika Ratamba membeli biji kopi kering untuk disangrai sendiri atau bahasa kerennya roasting sendiri. Para pembeli lebih memilih membeli kopi Ratamba dalam bentuk biji kering agar bisa mengetahui kualitas kopi yang dihasilkan.

Baca juga : Mencintai Kopi dengan Sederhana a’la Kedai Kopikup

2. Kopi Babadan

Kopi Babadan diproduksi oleh kelompok tani kopi Sido Makmur di Desa Babadan, Kecamatan Pagentan, Banjarnegara. Kelompok tani kopi Sido Makmur menaungi enam kelompok tani kopi, yaitu kelompok Tani Makmur, Margo Utomo, Nyoto Makmur, Sida Makmur, Margo Tani dan kelompok Noto Sari.

Ada 195 petani kopi yang menjadi anggota kelompok tani kopi Sido Makmur. Desa Babadan sendiri terletak di ketinggian 1200 mdpl yang merupakan daerah dingin di Banjarnegara. Ada lebih dari 90 hektare kebun kopi jenis arabika yang dikembangkan di Desa Babadan. Saat ini kopi arabika Babadan bisa dibeli dalam bentuk kopi gabah dan biji kopi kering.

3. Kopi Leksana

Kopi Leksana diproduksi oleh kelompok tani kopi ‘Sari Tani’ di Desa Leksana, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara. Sebagian besar petani kopi di Desa Leksana awalnya hanya menanam pohon kopi jenis robusta, tapi pada tahun 2009 kopi arabika mulai dikembangkan dan hingga saat ini masih terus berkembang.

Kopi arabika Leksana saat ini sudah bisa dibeli dalam bentuk bubuk kopi arabika maupun biji kopi yang sudah disangrai. Kopi arabika Leksana saat ini masih dipasarkan secara lokal oleh anggota kelompok tani kopi Sari Tani karena produksinya yang masih terbatas.

Buat kamu yang gemar meminum kopi, tiga jenis kopi arabika dari Banjarnegara ini wajib kamu cicipi. Jika ingin merasakan sensasi minum kopi yang berbeda, kamu bisa datang langsung ke desa Ratamba, Babadan dan Leksana untuk menikmati kopi langsung di dataran tinggi Banjarnegara.

Tinggalkan Balasan