PURWOKERTOKITA.COM, PURBLINGGA – Setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Tak terkecuali para penyandang disabilitas.
Khusus untuk penyandang disabilitas, sekelompok organisasi masyarakat sipil berinisiatif menyelenggarakan vaksinasi inklusif.
Di antara sasarannya ialah para penyandang disabilitas di Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga.
Vaksinasi Inklusif ini merupakan program yang digagas Yayasan Peduli Kemanusiaan (Yapika) bersama Komunitas Sahabat Difabel, Yayasan Difapedia, dan beberapa organisasi masyarakat.
Vaksinasi dosis pertama di Desa Panusupan ini digelar di aula desa setempat, Minggu (11/12/2021). Terdapat 804 warga yang mengikuti vaksinasi dosis pertama itu.
“Vaksinasi ini dengan memprioritaskan kelompok rentan, misalnya Difabel dan Lansia,” kata Mukhanif Yasin Yusuf, Direktur Yayasan Difapedia.
Vaksinasi dosis kedua rencananya akan digelar di Desa Panusupan, Kamis (16/12/2021) dengan target seribu orang.
“Kegiatan ini merupakan petunjuk dan arahan dari Kepala Dinkes Propinsi Jawa Tengah,” kata Novi Dibyantari, Koordinator dari Komunitas Sahabat Difabel.
Novi menambahkan program ini menjadi upaya masyarakat untuk membantu percepatan vaksinasi di Purbalingga dan Banjarnegara yang aglomerasinya masih rendah.
Kepala Desa Penusupan, Surismi mengapresiasi pelaksanaan program vaksinasi inklusif tersebut. Surismi berharap, program vaksinasi inklusif bisa membentuk kekebalan kelompok masyarakat Desa Penusupan dan sekitarnya.
Kekebalan kelompok penting karena bisa menjaga masyarakat dari gejala berat Covid-19. Selain itu, juga memberi kesempatan untuk kembali beraktivitas, sehingga membantu memulihkan perekonomian masyarakat.
Meski demikian, masyarakat yang telah menjalani vaksinasi tetap harus menerapkan protokol kesehatan, di antaranya memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta menjaga jarak.
