Purwokertokita.com – Pengendara yang melintasi wilayah Purbalingga Jawa Tengah pada malam hari, sebaiknya mewaspadai beberapa ruas jalan di kabupaten perwira. Hal itu disebabkan ratusan lampu penerangan jalan umum di kabupaten penghasil knalpot tersebut mati.
“Saya melihat banyak lampu jalan yang mati dan saya tergerak untuk memantau lampu penerangan jalan di seluruh jalan utama Purbalingga,” kata Bupati Purbalingga, Tasdi beberapa waktu lalu melalui rilis yang diterima Purwokertokita.com.
Dari pantauan tersebut, Tasdi mendapatkan laporan dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Purbalingga, Sigit Subroto, sebanyak 278 lampu penerangan mati dan dua tiang lampu penerangan jalan umum rusak. Karena itu, Tasdi menargetkan pada awal kepimimpinannya tak ada lagi lampu penerangan jalan yang rusak dan mati.
Dalam pantauan yang dilakukannya pada Sabtu (27/2) setidaknya terdapat 34 lampu penerangan jalan yang mati mulai dari pertigaan patung knalpot sampai pertigaan Selaganggeng. Bahkan, dua diantaranya dalam kondisi rusak. Sementara itu, pada ruas jalan Serang-kutabawa ditemukan 45 lampu mati dan di ruas jalan Siwarak-Karangreja 33 lampu mati.
Tak hanya itu, di ruas jalan lainnya, antara Karangreja-Tlahab Lor ada 36 lampu mati, Bobotsari-Karanganyar 11 lampu, Kertanegara-karangmoncol 5 lampu, Karangmoncol-Makam, rembang 1 lampu, Makam-Losari 15 lampu, Bantarbarang-Pasar Pahing 3 lampu, Kejobong-Pangempon 6 lampu, Kutawis-Bukateja 7 lampu, Bukateja-Bojong 37 lampu, Kedungmenjangan-Terminal 28 lampu dan Terminal-Alun-alun 17 lampu.
Sigit mengemukakan, ada 4.900 titik lampu penerangan jalan di wilayah Purbalingga. Untuk lampu yang rusak, pihaknya mengakui sudah mulai melakukan perbaikan di sejumlah lokasi. Namun diakuinya, belum maksimal dalam perawatan lampu penerangan jalan.
“Kami hanya punya dua truk perbaikan. Untuk satu armada setiap hari hanya bisa memperbaiki 15 lampu penerangan jalan. Sehingga, kami hanya bisa perbaiki 10 titik per hari,” katanya.