Purwokertokita.com – Ratusan warga Dusun Cijeunjing Desa Cibeunying Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah tiap kali hujan deras dihantui bencana tanah longsor. Mereka berjaga-jaga di pos ronda depan masjid, baik siang maupun malam.
Ada rekahan tanah sepanjang 300 meter di perbukitan sebelah dusun dengan lebar antara 10 centimeter hingga 120 centimeter. Warga setempat, Cahyono mengatakan rekahan itu muncul pada akhir 2014 lalu. Warga khawatir, hujan deras bakal membuat air masuk ke rekahan dan menimbulkan longsor.
“Kalau longsor maka akan langsung mengenai sebagian rumah warga. Sudah ada lima rumah yang rusak terkena longsor tahun kemarin,” katanya.
Untuk itu, warga setempat selalu berjaga-jaga, apalagi jika terjadi hujan deras, lantaran dihantui bencana tanah longsor seperti yang terjadi di Banjarnegara yang menewaskan seratusan orang lebih.
“Iya warga sangat khawatir,” ujarnya.
Ia meminta pemerintah segera merealisasikan rencanaa relokasi warga Dusun Cijeunjing. Di Desa Cijeunjing, ada 35 kepala keluarga dengan jumlah jiwa mencapai 140an orang.
“Kami meminta agar relokasi bisa dilakukan secepatnya ke tempat yang lebih aman agar nyawa warga tidak terancam,” tuturnya. baca: Astaghfirullah… Puting Beliung Landa Cilacap, Satu Orang Tewas Ketimpa pohon
Sementara, Kepala Lakhar BPBD Cilacap, Try Komara Sidhy mengatakan pihaknya mengusulkan agar relokasi dilakukan secepatnya, paling lambat pada 2016. Pasalnya, rekahan tanah yang muncul pada 2014 lalu ini semakin membesar dan berpotensi longsor pada musim penghujan kali ini.
Menurut dia, relokasi tidak hanya memindah permukiman yang aman saja. Namun BPBD juga harus mengupayakan agar warga tidak kehilangan mata pencaharian sebagai petani. Untuk itu dicarikan lahan agar warga tetap bisa mengolah lahan agar penghidupannya terjamin.
“Kami berjanji agar relokasi bisa dilakukan secepatnya,” tegasnya.
Ridlo Susanto