Purwokertokita.com – Puluhan wartawan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyumas dan Solidaritas Jurnalis Anti Kekerasan dan Intimidasi menggelar aksi di depan kantor Bupati Banyumas, Selasa (10/10).
Mereka menuntut Bupati Banyumas, Ahmad Husein, menindak tegas aparat yang melakukan kekerasan terhadap Darbe, wartawan Metro TV yang meliput demonstrasi pada Senin (9/10) yang berakhir ricuh.
“Kami menyayangkan kekerasan yang terjadi,” kata ketua PWI Banyumas, Sigit Oediarto saat bertemu dengan Ahmad Husein.
Sigit juga menjelaskan, PWI melayangkan nota protes dan pernyataan sikap yang terdiri dari dua poin. Pertama, mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan terhadap wartawan. Kedua, PWI menuntut penindakan oknum aparat yang melakukan kekerasan sesuai hukum yang berlaku.
Ahmad Husein yang menemui wartawan menyampaikan permohonan maaf dan menerima tuntutan wartawan, serta berjanji akan mengusut aparat yang melakukan tindak kekerasan.
“Kami bertanggung jawab. Kami terima tuntutan wartawan dan kami akan tindak lanjuti,” kata Husein.
Menurut Kasat Reskrim Polres Banyumas, AKP Junaedi, perintah Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun pada Senin (9/10) malam adalah untuk memulangkan massa aksi. Namun, 300 Polisi yang diturunkan di lapangan tidak terkendali.
“Internal kepolisian sedang melakukan penyidikan terhadap anggota yang diturunkan dalam pengamanan aksi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Purwokerto, Rudal Afgani Dirgantara saat dihubungi Purwokertokita.com mengatakan, AJI Kota Purwokerto menyesalkan kekerasan yang dialami jurnalis, demonstran, dan pers mahasiswa. Ia juga menekankan persoalan pada kebebasan berekspresi yang direpresi aparat.
“Pemerintah dan aparat harus menjunjung tinggi dan melindungi setiap bentuk ekspresi kebebasan berpendapat,” kata Rudal. (SC/YS)