Purwokertokita.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Banyumas Jawa Tengah menyebabkan sejumlah desa yang berada di Kecamatan Tambak diterjang banjir dan longsor. Akbatnya, ratusan warga sempat mengungsi karena rumah mereka terendam banjir sejak Jumat (18/11) dini hari.
Dari data yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, sedikitnya tiga desa di Kecamatan Tambak meliputi Desa Plangkapan, Gumelar Kidul, Prembun dan Gebangsari diterjang banjir akibat luapan Sungai Ijo. Sedangkan, jalan utama Desa Watuagung yang menghubungkan dusun terpencil Plandi menuju pusat desa sempat tertutup longsor setinggi 10 meter akibat hujan yang terjadi sejak Kamis (17/11) sore.
Kepala Desa Gebangsari, Rohmat mengatakan banjir yang terjadi di wilayahnya terjadi karena hujan deras yang turun sejak Kamis (17/11), mulai pukul 17.00 WIB hingga malam hari, sekitar pukul 21.00 WIB. “Saat hujan reda, langsung terjadi banjir yang menggenangi rumah warga dan mengakibatkan ratusan warga desa mengungsi sekitar pukul 03.00 WIB,” ujarnya, Jumat (18/11).
Ia mengemukakan, pengungsi kemudian ditempatkan di aula kantor desa dan gedung PAUD. Dari data yang ada, jumlah pengungsi mencapai 163 warga yang terdiri dari 47 perempuan dewasa, 33 laki-laki dewasa, 42 anak perempuan, 26 anak laki-laki, serta 15 orang tua.
Rohmat mengemukakan, sejak Jumat pagi, berangsur-angsur warga sudah mulai kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan sisa banjir yang masih ada. “Sebenarnya, banjir masih menggenang, tetapi ketinggiannya sudah mulai berkurang menjadi 20 centimeter hingga 50 centimeter. Untuk saat ini, kami sudah mendapat bantuan logistik dari pemerintah dan TNI,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Banyumas Prasetyo Budi Widodo mengatakan saat ini wilayah yang masih terendam banjir berada di Desa Prembun yang ketinggiannya mencapai 30 centimeter. “Tadi malam saat banjir, ketinggiannya mencapai 150 centimeter atau pinggang orang dewasa. Luapan airnya berasal dari Sungai Ijo yang melewati beberapa desa di Kecamatan Tambak. Bahkan, beberapa tanggul di Desa Gumelar Kidul dikabarkan juga terimbas banjir juga,” ujarnya.
Selain banjir, ia juga mengemukakan, satu ruas jalan di Desa Watuagung Kecamatan Tambak yang longsor saat ini sudah bisa dilalui setelah tertimbun longsor dari areal perbukitan setinggi 10 meter, sepanjang 20 meter. Mengenai langkah antisipasi selanjutnya, Prasetyo mengemukakan, saat ini sudah menyiapkan relawan bencana di beberapa titik dan meningkatkan kewaspadaan bencana.
“Saat ini, kami masih memperkuat sarana dan prasarana kesiapan relawan. Apalagi, ini belum mencapai puncak musim penghujan yang diprediksi terjadi pada Januari-Februari 2017 nanti. Selain itu, peningkatan kewaspadaan bencana juga dilakukan perangkat desa yang wilayahnya rawan bencana,” ujarnya.(sumber)