Banjir dan tanah bergerak terjadi di Cilacap

Lingkungan, Peristiwa183 Dilihat
Banjir merendam seribuan rumah lebih di kawasan Kecamatan Sidareja Cilacap. HIngga saat ini, cuaca hujan diperkirakan masih akan terjadi di kawasan tersebut. (sumber foto: BPBD Cilacap)
Banjir merendam seribuan rumah lebih di kawasan Kecamatan Sidareja Cilacap. HIngga saat ini, cuaca hujan diperkirakan masih akan terjadi di kawasan tersebut. (sumber foto: BPBD Cilacap)

Purwokertokita.com – Bencana alam yang terjadi sejak beberapa hari terakhir, akibat hujan deras yang terjadi di wilayah selatan Jawa Tengah, menyebabkan seribuan lebih rumah terendam banjir, serta delapan rumah terancama tanah bergerak di kawasan, Cilacap.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap mendata hingga saat ini, banjir melanda tiga desa di Kecamatan Sidareja dan tanah bergerak melanda Desa Cipari Kecamatan Cipari. Kepala BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy mengemukakan ketinggian banjir bervariasi di tiga desa yang dilanda banjir sejak beberapa hari terakhir tersebut.

“Tiga desa yang terendam banjir, meliputi Desa Gunungreja, Sidareja dan Tinggarjaya. Dengan ketinggian banjir mulai 30 centimeter hingga 170 centimeter,” ujarnya, Selasa (11/10).

Dalam bencana tersebut, tercatat 230 jiwa mengungsi di enam titik pengungsian yang disediakan, yakni mushola aula Koramil Sidareja, balai pertemuan warga RT 03/RW 03 Dusun Citayem, Desa Sidareja, Pendapa Kecamatan Sidareja, Balai Desa Sidareja, SD Negeri 06 Sidareja dan balai pertemuan RT 01/05 Desa Sidamulya.

Sementara itu, total rumah yang terendam banjir sebanyak 1.457 unit dengan rincian 787 unit rumah terendam di Desa Gunungreja, Desa Sidareja 550 rumah dan Tinggarjaya 120 rumah. “Tak hanya itu, lahan persawahan seluas 3,55 hektare dan 0,79 hektare tegalan di Desa Gunungreja juga ikut terendam,” ucapnya.

Hingga saat ini, ia mengemukakan pengungsi sudah mendapatkan bantuan logistik berupa makanan. Sementara itu, dari Desa Cipari Kecamatan Cipari, Cilacap dilaporkan terjadi bencana tanah bergerak di Desa Cipari RT 08/RW 01.

“Panjang retakan tanah mencapai 150 meter dengan lebar 10 hingga 50 meter. Akibatnya, terjadi pergeseran tanah dua meter dari tempat semula dengan kedalaman 1,5 meter,” kata Kepala UPT BPBD Cilacap Wilayah Sidareja, Agus Sudaryanto.

Lebih lanjut, ia mengemukakan saat ini jarak lokasi tanah bergerak dengan pemukiman sekitar 75 meter, sehingga mengancam delapan rumah yang didiami 40 jiwa. Agus menjelaskan, lokasi tanah bergerak tersebut berada di jalan puskesmas yang menghubungkan dua desa, yakni Desa Cipari dan Mulyadadi. “Perlu penanganan lebih lanjut dari instansi terkait,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan