Purwokertokita.com – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menilik bengkel pembuatan roller mini atau silinder pengaspal yang terbuat dari barang bekas bikinan Sariman, warga Tambaksari Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap.
Selama hampir satu jam, Ganjar bercengkerama dengan pria kreatif yang mengaku hanya lulusan madrasah ibditadiyah ini.
“Karya kreatif anak bangsa itu harus didorong. Pemerintah memberi ruang seluas-luasnya untuk inovasi yang berdayaguna,” katanya, Kamis (3/3).
Ganjar mengatakan pihaknya akan berupaya membantu sebisanya agar alat yang dibuat Sariman lebih sempurna.
Gubernur mengaku takjub dengan kreasi Sariman. Dia langsung menginstruksikan kepada bupati Cilacap untuk memfasilitasi produksi Sariman, mulai dari teknologi, perijinan hingga kemungkinan bantuan permodalan.
“Pak Bupati, coba Kepala dinas perindustriannya mana. Bisa tidak ini difasilitasi. Seperti apa agar Pak Sariman ini bisa memproduksi alat yang lebih bagus,” ucap Ganjar kepada Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji.
Diketahui, kendati hanya lulusan sekolah dasar, Sariman membuktikan bisa berinovasi membuat roller mini atau silinder penggilas jalan dari barang bekas. Silinder produksinya setara dengan roller seberat satu ton keluaran pabrik.
Sariman menjelaskan, untuk membuat roller mini tersebut, dia membutuhkan waktu hingga empat bulan. Dia berburu sejumlah barang bekas ke pasar loak dan bengkel lain sekitar tempat tinggalnya. Beberapa barang bekas yang dipakainya antara lain, potongan baja untuk rangka dan sasis, pipa baja untuk roda penggilas, pelat besi bekas dan sejumlah barang bekas lain.
“Intinya yang pokok itu untuk menambah penghasilan saya. Jadi alat bekas, ada alat yang tidak berguna tapi bisa saya gunakan, bisa saya manfaatkan, coba-coba saya rakit, bisa membantu keuangan saya,” ujar Sariman.
Sariman menggunakan mesin penyedot air bekas dan mesin kompresor untuk penggerak roda belakang dan depan. Total, dia menghabiskan sekira Rp 15 juta untuk membuat roller mini tersebut.
“Kalau bahan itu memang semua dari bahan bekas, dari barang rongsokan, saya ambil satu per satu kalau ada waktu saya ke tukang rongsok, ke teman dekat, kasih informasi. Kadang saya ngutang dulu,” jelasnya.
Sariman menjelaskan, roller mini selesai dibuat 17 Februari 2016 lalu. Hingga hari ini, roller tersebut sudah disewa dua kali oleh pemborong. Pertama untuk mengaspal SPBU dan yang kedua untuk mengaspal jalan.
Kamis ini, kata Sariman, roller mini miliknya juga akan disewa lagi oleh seorang pemborong jalan, namun karena akan ditengok Gubernur Ganjar, ia memilih menunda pekerjaan tersebut. Harga sewanya adalah Rp 300 ribu per hari, non bahan bakar.
Dia berharap pemerintah memperhatikan inovasi yang dilakukannya. Diakui, masih banyak kekurangan pada roller mini buatannya. Menurut dia, itu karena keterbatasan modal dan alat. Dia juga berharap Bupati dan Gubernur membantunya untuk menyempurnakan kreasinya.