Musim kemarau yang dirasakan dampaknya di lahan pertanian wilayah Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah, membuat petani memutuskan menjual bongkahan tanah sawah kering atau disebut lungkah untuk mendapat pemasukan selama musim kemarau.
Beberapa truk hilir mudik melintasi areal tengah sawah yang kering di Desa Brani Kecamatan Sampang, Cilacap. Truk tersebut mengangkut bongkahan tanah sawah yang sudah mengering untuk dibawa ke tempat pembuatan (tobong) bata merah yang lokasinya tak jauh dari areal persawahan.
Lungkah tersebut dibeli Rp 100 ribu untuk setiap truknya. Dalam sehari, perajin tobong bata bisa mengambil mengangkut hingga 20 rit. Pekerjaan untuk mengambil bongkahan sawah kering tersebut butuh pekerja lain yang merupakan warga sekitar.
Dalam satu rit lungkah yang terangkut, buruh angkut yang bekerja dalam satu tim bisa mendapat uang Rp 60 ribu. Hasil tersebut cukup lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.