PT KAI Daop 5 Purwokerto Antisipasi Titik Rawan Bencana di Jalur KA

Lingkungan, Peristiwa286 Dilihat
Rangkaian kereta api melintas di Kebumen, Jawa Tengah.(Arisandria/Purwokertokita)
Rangkaian kereta api melintas di Kebumen, Jawa Tengah.(Arisandria/Purwokertokita)

Purwokertokita.com – Semakin tingginya intensitas hujan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto mewaspadai 21 titik rawan di jalur KA. Titik rawan tersebut terdiri dari rawan terjadi longsoran sebanyak 15 titik, rawan terjadi amblesan sebanyak 9 titik dan rawan banjir 4 titik.

Manajer Corporate Communication PT KAI Daop 5 Surono, mengatakan lokasi rawan longsor sebagian besar berada di lintas tengah antara Prupuk-Kroya, yakni sebannyak 10 titik. “Masing-masing, tiga titik antara Prupuk-Linggapura Brebes, empat titik antara Patuguran-Karanggandul dan tiga titik antara Notog-Kebasen Banyumas,” katanya melalui rilis yang diterima, Senin (30/11)

Lebih lanjut, ia mengemukakan lima titik rawan longsor lainnya berada di lintas selatan, antara Soka-Kebumen, Tambak-Ijo, Sidareja-Gandrungmangu, Meluwung-Cipari dan Rancakole-Langen. Sementara, sembilan titik lokasi jalur KA yang rawan ambles seluruhnya berada di lintas selatan. Masing- masing tersebar di Kabupaten Kebumen, antara Kutowinangun-Gombong sebanyak empat lokasi dan lima lokasi yang lain berada di Kabupaten Cilacap antara Kroya-Langen.

“Jumlah titik rawan ambles tersebut sudah berkurang, sebelumnya 14 titik lain di lintas selatan sudah dilakukan penanganan. Sedangkan, empat titik lagi masih terus sedang dikerjakan penanganannya,” ujarnya.

Penanggulangan lokasi rawan ambles dilakukan menggunakan metode urugan pasir, pemasangan trucuk rel dan bronjong serta pemasangan portal Seno. Metode portal Seno, dilakukan dengan memasang portal penyangga jalur KA menggunakan rel sepanjang lokasi rawan ambles. Metode temuan Slamet Suseno (Direktur Prasarana PT KAI), terbukti efektif menangani amblesan di jalur KA.

Jalur kereta api yang rawan ambles tersebut disebabkan struktur tanah yang labil. Menurut Surono, amblesan terjadi karena retakan tanah saat musim kemarau yang menyebabkan terjadi penurunan saat hujan. “Amblesan pada jalur KA menyebabkan ketidak stabilan yang dapat membahayakan perjalanan KA,” ucapnya.

Dijaga 24 jam.

Terkait lokasi rawan longsor, PT KAI Daop 5 memberikan perhatian khusus di empat lokasi, dengan menempatkan petugas penjaga selama 24 jam penuh. Keempat titik rawan longsor yang dijaga non-stop tersebut, masing-masing berada di Kilometer 304+2/3 antara Prupuk-Linggapura, Kilometer 361+1/3 antara Notog-Kebasen, Kilometer 422+9/ 423+9 antara Tambak-Ijo dan Kilometer 449+3/0 antara Soka-Kebumen.

“Keempat titik tersebut berupa tebing di sisi jalur kereta api yang rawan longsor. Jika terjadi longsoran, penjaga akan segera melaporkan ke pusat kendali di Purwokerto untuk diambil langkah pengamanan perjalanan kereta api. Bahkan, dalam situasi darurat mereka berhak menghentikan KA yang sedang melintas untuk mencegah kecelakaan,” jelasnya.

Selain lokasi rawan longsor dan ambles, PT KAI Daop 5 juga mengidentifikasi empat lokasi rawan banjir di jalur kereta api. Masing-masing berada antara Karangsari-Patuguran, Ijo-Gombong, Gombong-Karanganyar dan Wonosari-Kutowinangun.

Sementara, empat jembatan kereta api dengan bentangan yang panjang juga mendapat perhatian selama musim hujan. Jembatan yang memiliki bentangan panjang meliputi Jembatan Sungai Logawa antara Purwokerto-Notog, Jembatan Sungai Serayu di Kebasen, Jembatan Sungai Serayu antara Maos- Kesugihan dan Jembatan Sungai Lukulo di Kebumen.

Untuk pengamanan di lokasi rawan longsor, ambles, banjir dan jembatan panjang, pihaknya melakukan penjagaan secara situasional. “Saat turun hujan lebat petugas akan menjaga dan mengawasi lokasi- lokasi rawan tersebut,” tuturnya.

Sumber: PT KAI Daop 5 Purwokerto

Tinggalkan Balasan