Gula Semut Kebumen Diekspor ke Amerika dan Eropa

Peristiwa250 Dilihat

PURWOKERTOKITA. COM, KEBUMEN-Bupati Kebumen Arif Sugiyanto meresmikan sarana dapur bersih untuk produksi gula semut perkumpulan di dua desa, yakni Desa Giyanti dan Desa Wonoharjo, Kecamatan Rowokele, Kebumen, Rabu 16 Desember 2021.

Total ada 100 dapur umum yang dibangun oleh pemerintah untuk masyarakat perkumpulan petani Mira Budi Rahayu di Desa Giyanti sebanyak 50 dapur, dan perkumpulan Petani Gula Semut Nira Raharjo sebanyak 50 dapur.

Bupati bangga, warganya punya kreatifitas tinggi dalam membuat gula semut dari bahan dasar Nira kelapa. Gula hasil produksinya pun sudah diekspor ke berbagai negara.

“Ini luar biasa, kita bisa melihat masyarakat Kebumen di Desa Giyanti dan Wonoharjo  bisa memproduksi gula semut, gula yang dibuat secara organik. Dan ini sudah di ekspor ke berbagai negara,” ujar Bupati.

Bupati meminta agar para petani ini diberikan pelatihan untuk memasarkan secara online. Termasuk membenahi infrastruktur jalan di sana, agar masyarakat desa di Rowokele bisa semakin meningkat kesejahteraannya.

Ketua Petani Gula Semut Mira Budi Rahayu, Miskun menambahkan, di desanya ada 60 anggota petani gula semut yang sudah beroperasi sejak 2011 lalu. Dalam satu bulan kelompok tani Mira Budi Rahayu bisa menghasilkan 7 sampai 10 ton gula semut yang siap ekspor ke luar negeri.

“Alhamdulillah produksi gula semut di desa kami sudah dieskpor ke Australia, Jepang, Amerika dan Jerman. Tapi kita masih melalui pihak kedua, ada yang ambil dari PT Agro Berdikari yang mengekspor ke berbagai negara,” terangnya.

Miskun berharap pemerintah kabupaten melalui Disperindag bisa membantu permodalan dan pemasaran sehingga para pelaku UMKM gula semut di desanya bisa lebih maju dan berkembang. Tidak hanya diekspor tapi juga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Kebumen dan kota-kota lain.

“Harapannya kita berdikari sendiri, memasarkan produk kami ke masyarakat Kebumen dan juga kota-kota lain. Jadi kami masih butuh pendampingan dan dukungan, baik dari sisi permodalan, kemasan dan strategi marketingnya,” ucap Miskun.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Perkumpulan Petani Gula Semut Nira Raharjo, Kasimin, ia menyebut dalam memasarkan produknya pihaknya masih melibatkan pihak kedua, yakni PT. Praja Agro Indoland, dan PT. Indo Agro. Ia berharap pemerintah bisa ikut membantu memasarkan produk para petani untuk meningkatan kesejahteraan masyarakat.

” Yang dieskpor masih gula semut karena gula ini kadar gulanya sangat rendah 0,3 persen dari, jadi banyak yang nyari,” tandasnya

Tinggalkan Balasan