PURWOKERTOKITA.COM, Publik Banyumas Raya dihebohkan dengan data terbaru kasus Covid 19 Jawa Tengah. Bagaimana tidak, Kabupaten Banjarnegara tiba-tiba menduduki peringkat 1 dengan kasus baru sebaran (Covid 19) di Jawa Tengah. Kasus baru tertinggi sebaran virus itu berada di Banjarnegara dengan 137 kasus.
Infografis itu diunggah langsung oleh akun IG Bupati Banyumas ir_achmadhusein. Ia menyertakan caption, di antaranya “siapa menabur angin, akan menuai badai sendiri”
Entah apa maksud akun itu mencantumkan caption seperti tersebut. Sontak unggahan infografis itu dibanjiri komentar dari warganet.
Sebagian warganet memaklumi tingginya kasus Covid terbaru di Banjarnegara itu dan mengaitkannya dengan kebijakan pemimpinnya.
Ada pula warganet yang merasa Banjarnegara aman-aman saja. Untuk membuktikannya, akun itu meminta Bupati Banyumas Husein untuk berkunjung ke Banjarnegara sembari ngopi bersama Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono.
Warganet lainnya mempertanyakan status ir_achmadhusein apakah menyindir Bupati Banjarnegara.
Iya, data ini cukup mengagetkan. Pasalnya, sebelumnya, statement Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono sempat menuai kontroversi karena cenderung punya sikap berbeda dengan kepala daerah lain.
Ia sempat menentang pembubaran pentas Kuda Lumping oleh Polri di Kecamatan Madukara, Banjarnegara. Budhi Sarwono kembali bikin heboh ketika mengizinkan kegiatan masyarakat saat kasus Covid di Jawa Tengah sedang tinggi. Ia dalam pidatonya bahkan menyatakan akan bertanggung jawab atas kegiatan masyarakat warganya yang dilaksanakan dengan Protokol Kesehatan.
Terakhir, Bupati Banjarnegara kembali disorot karena statementnya yang menyebut klaim Rumah Sakit untuk biaya perawatan pasien Covid 19 lumayan. Ia bahkan menyebut ada “sales” yang pekerjaannya mencari orang sakit untuk dipondokkan di rumah sakit.
Tetapi data terbaru yang menunjukkan Banjarnegara peringkat pertama dengan sebaran kasus tertinggi Covid ini pun juga masih dipertanyakan.
Mengapa tiba-tiba Banjarnegara menjadi juara 1 dengan sebaran kasus Covid tertinggi pasca statement bupatinya yang kontroversial. Benarkah beberapa kabupaten 0 kasus, sementara banyak daerah lain mengalami lonjakan kasus harian.
Sampai sekarang belum ada klarifikasi resmi dari pengelola data, maupun Pemkab Banjarnegara terkait beredarnya infografis itu.