Sepuluh Desa di Purbalingga Menjadi Prioritas Penanganan Stunting

Peristiwa208 Dilihat
stunting pada anak
Sosialisasi dan Advokasi POPM Kecacingan Tingkat Kabupaten Purbalingga Tahun 2018 di Bale Apoeng Purbalingga, Rabu (14/3).

Purwokertokita.com – Sepuluh desa di Kabupaten Purbalingga saat ini menjadi prioritas penanggulangan stunting, hal ini menempatkan Kabupaten Purbalingga pada peringkat tiga dari 11 kabupaten di Jawa Tengah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono mengatakan, persoalan stunting atau pertumbuhan tidak maksimal pada anak disebabkan oleh asupan gizi yang kurang. Stunting, imbuhnya, terjadi sejak dalam kandungan dan akan muncul saat anak berusia dua tahun.

“Stunting adalah masalah kurang gizi kronis akibat pemberian makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi,” kata Hanung, saat membuka acara Sosialisasi dan Advokasi POPM Kecacingan Tingkat Kabupaten Purbalingga Tahun 2018 di Bale Apoeng Purbalingga, Rabu (14/3).

Hanung menjelaskan, di Purbalingga sendiri terdapat sepuluh desa yang menjadi prioritas penanggulangan stunting. Sepuluh Desa tersebut diantaranya, Desa Pelumutan Kecamatan Kemangkon, Desa Cilapar Kecamatan Kaligondang, Desa Brecek dan Desa Sempor Lor Kecamatan Kalikajar.

“Penanggulangan stunting juga dilakukan di Desa Candinata Kecamatan Kutasari, Desa Kradenan, Desa Selaganggeng dan Desa Sangkanayu di Kecamatan Mrebet, Desa Bantarbarang Kecamatan Rembang serta Desa Kalitinggar Kecamatan Padamara,” ucapnya.

Menurut Hanung, persoalan stunting yang terjadi, indikatornya mengacu pada berat badan yang berbanding terbalik dengan usia. Stunting menyebabkan tumbuh kembang seseorang tidak sesuai dengan orang-orang seusianya.

“Tidak sekedar itu, stunting juga dapat mengakibatkan seseorang mudah sakit, berkurangnya kognitif, fungsi tubuh tidak seimbang dan postur tubuh tidak maksimal saat dewasa,” ujar Hanung.

Ia menjelaskan, stunting dapat dicegah sebelum terjadi pada anak. Penanganannya, menurut Hanung, mulai dari gaya hidup sehat, pemberian gizi yang baik, kontrol kesehatan dan tumbuh kembang anak serta imunisasi.

“Bagi anak yang sudah terlanjur terkena stunting, dapat diberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), pemulihan, stimulasi pengasuhan dan pendidikan berkelanjutan,” tambahnya.

Menurut Hanung, yang terpenting untuk mencegah stunting pada anak adalah dengan pemenuhan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan dengan memperhatikan kecukupan gizi selama kehamilan, memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan, serta memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) sesuai kecukupan gizi anak. (YS)

Tinggalkan Balasan