Longsor Ancam Ratusan Warga Desa Cibeunying Majenang, BNPB Pasang EWS

Lingkungan, Peristiwa552 Dilihat
 Hunian Sementara di Desa Ujungbarang Kecamatan Majenang. Kini ratusan warga korban longsor sudah direlokasi. (Foto: Ridlo Susanto/purwokertokita.com)
Hunian Sementara di Desa Ujungbarang Kecamatan Majenang. Kini ratusan warga korban longsor sudah direlokasi. (Foto: Ridlo Susanto/purwokertokita.com)

Purwokertokita.com  – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memasang early warning system (EWS) pergerakan tanah di Grumbul Cijeunjing Desa Cibeunying Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

“Di Dusun Cijeunjing ada 35 KK yang terancam longsor. Jumlah jiwanya mencapai 140-an orang,” jelas Kepala UPT Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Majenang, Edi Sapto Priyono, Senin (30/11).

Edi Sapto mengatakan EWS dipasang karena hingga kini 35 kepala keluarga di Dusun Cijeunjing belum direlokasi. Relokasi hingga saat ini baru sampai tahap pengajuan sehingga belum bisa dilakukan pembebebasan tanah. Direncanakan, relokasi akan dilakukan ke lahan milik warga Cibeunying yang berada di daerah datar dan relatif aman dari bahaya longsor.

“Sampai sekarang sudah dipasang dua Early Warning System (EWS), alat deteksi dini gerakan tanah, baik yang dipasang Balai Geologi dan BNPB. Dengan dipasang alat tersebut, jelas akan membantu kita mengetahui pergerakan dini pergerakan tanah,” ujarnya.

Pemasangan EWS ini, kata Edi, juga lantaran menyusul datangnya puncak musim penghujan yang dikhawatirkan memicu terjadinya bencana tanah longsor di daerah tersebut.

“Tiap kali hujan deras, warga mengungsi ke tempat yang lebih aman,” ungkapnya.

Edi mengungkap di Dusun Cijeungjing Desa Cibeunying dipasangi dua alat pendeteksi pergerakan tanah. Satu bantuan Balai Geologi  sedangkan satunya lagi dari BNPB.

Selain di Dusun Cijeunjing, BNPB juga akan memasang lima EWS di titik lain. Yakni di Panulisan Timur, Matenggeng dan Sumpinghayu Kecamatan Dayeuhluhur. Kemudian EWS juga akan dipasang di Desa Pangadegan Kecamatan Majenang dan Majingklak di Kecamatan Wanareja.

Diketahui, Dusun Cijeunjing berpotensi longsor setelah muncul retakan tanah sepanjang 300 meter dengan lebar antara 10 centimeter hingga 120 centimeter di perbukitan sebelah barat dusun. Warga setempat menguruk retakan tanah agar air tidak rembes ke dalam retakan yang bisa memicu bencana tanah longsor. Tiap kali hujan deras, warga setempat mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Ridlo Susanto

Tinggalkan Balasan