Purwokertokita.com – Tumbangnya beberapa perusahaan media cetak dalam beberapa waktu terakhir menimbulkan persoalan. Kondisi tersebut membuat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara angkat bicara.
Menurutnya saat ini, dijitalisasi media tak bisa dihindari lagi karena perkembangannya yang cukup deras.
“Dijitalisasi tak bisa dihindari lagi, ini hanya masalah waktu saja yang perlu di-manage,” katanya usai pembukaan Festival Media Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di Unika Atmajaya, Jakarta, Sabtu (14/11).
Meski begitu, ia menyatakan keberadaan media cetak memang masih diperlukan. Namun, lanjutnya, peran media non-cetak akan menjadi besar.
“Apalagi saat ini banyak media cetak beralih ke online dan media elektronik akan beralih ke media dijital. Kemudian media online, terutama media sosial perkembangannya bisa terjadi kombinasi,” ucapnya.
Menurutnya, tantangan inilah yang harus diantisipasi. Apalagi, katanya, adanya pewarta warga yang diciptakan melalui media sosial.
“Saran saya kepada jurnalis media cetak, sudah saatnya mempersiapkan diri. Karena entry barrier-nya sangat rendah. Apalagi, nantinya di media online tidak hanya teks dan gambar saja, karena media online juga akan menampilkan gambar bergerak atau video,” ucapnya.
Saat dikonfirmasi kemungkinan pemerintah membantu media cetak yang saat ini sedang dalam titik krusial, Rudiantara mengakui tidak ada yang bisa dilakukan pihaknya.
“Media berubah diri dan landscape-nya sejak zaman reformasi. Itu karena keinginan industri medianya sendiri. Jadi jangan minta pemerintah untuk membantu karena industrinya ingin lebih bebas,” katanya.
Meski begitu, ia meyakini media cetak yang besar saat ini akan tetap eksis. “Kalau lihat sejarahnya, mereka sudah punya online yang terpampang dan mungkin akan terus ada,” tuturnya.
Uwin Chandra
