Pemkab Cilacap Berikan Penghargaan Kepada Lima Pelaku Seni

Peristiwa684 Dilihat
Lima pelaku seni di Cilacap mendapatkan penghargaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap di sela pementasan wayang golek di Alun-alun Kecamatan Wanareja, Sabtu (1/8). (Dok. Sangkanparan)

Purwokertokita.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah memberikan penghargaan kepada lima pelaku seni di Cilacap. Penghargaan ini diberikan di sela pementasan wayang golek di Alun-alun Kecamatan Wanareja, Sabtu (1/8).

Penerima penghargaan ini merupakan hasil seleksi setelah melalui proses kurasi sejak bulan Juni lalu. Proses kurasi sendiri melibatkan tiga kurator, yaitu Imam Yudianto (Dewan Kesenian Cilacap), Nuryanto (pemerhati pewayangan) dan Abdul Azis Rasjid (esais).

Kepala Bidang Kebudayaan Dindikbud Cilacap, Badruddin Emce mengatakan, penghargaan ini merupakan apresiasi pemerintah terhadap para pelaku seni yang telah melestarikan, menggerakkan dan mengembangkan kehidupan berkesenian di pesisir selatan.

“Saya minta mampu meningkatkan kualitas seni budaya sebagai pilar sosial budaya,” katanya.

Kelima penghargaan tersebut diberikan dalam sejumlah kategori. Penghargaan Pelestari Seni diberikan kepada Kamiati, seorang seniman lengger asal Banjarwaru, Kecamatan Nusawungu. Kategori Penggerak Seni diberikan kepada Alfiah Harfi, pelukis cat air asal Kecamatan Cipari.

Sedangkan kategori Komunitas Seni diberikan kepada Komunitas Sangkanparan yang bergerak di bidang perfilman. Kategori Pencipta Seni diberikan kepada perupa Daryono Yunani serta kategori Anak Muda Berkarya diberikan kepada Dalang muda Sultan Dzaki Trisnaji.

Penghargaan yang diberikan ini, menurut pegiat komunitas Sangkanparan, Insan Indah Pribadi, menjadi kekuatan dan semangat untuk menjaga aktivitas dan kreativitas pada hari mendatang.

“Penghargaan ini memompa semangat kami untuk mengembangkan perfilman di Cilacap,” ujar Insan.

Sementara itu, salah satu penyeleksi, Nuryanto mengungkapkan, penghargaan yang diterima oleh para pelaku seni di Cilacap ini tidak sebanding dengan kiprah dan jerih payah para pelaku seni selama ini.

“Karya mereka sudah lebih dahulu mengangkat nama Cilacap,” ungkapnya.

Nuryanto juga menyayangkan tidak maksimalnya data yang diperoleh dalam proses seleksi. Dari ratusan pelaku seni di Cilacap, hanya beberapa yang diusulkan. Dari data calon penerima hanya dua orang untuk pegiat seni, pencipta seni, anak muda berkarya. Sedang untuk komunitas seni ada 6 calon.

“Informasi penerimaan calon sudah dimuat web, dan surat edaran ke camat, komunitas seni, namun hasilnya belum maksimal,” katanya. (NS/YS)

Tinggalkan Balasan